Pengetahuan tentang Wawancara #3

#3 NS* (Kerja – Magang)

Nah yang satu ini agak berbeda. Setelah memasukkan lamaran, lama setelahnya baru Penulis dipanggil. Pertama Penulis dipanggil via telepon yang mengalami gangguan (pada saat diangkat, ternyata tidak ada suara dan mati mendadak). Yah, siapa sangka itu dari sebuah perusahaan yang akan menanggapi permintaan lamaran. Penulis baru menyadarinya setelah beberapa menit kemudian masuk teks dari salah satu bagian Marketing Communication NS*. Kegembiraan menutupi hal penting yang harus Penulis lakukan saat itu, yaitu mengonfimasi/membalas pesan tersebut. Hal ini Penulis abaikan karena beberapa hal, yaitu tidak ada pulsa dan teks tersebut hanya bernada pemberitahuan, adapun itu sebuah teks yang disampaikan pada ± sekitar pukul 18.00.

Anyway, di hari-H Penulis ternyata diwawancari oleh 1 tim dari bagian Markom (atau sudah dicampur - I don't even know). Mereka pun membagi sesi wawancara menjadi 2, yaitu sesi berbahasa Inggris dan sesi berbahasa 'campuran' (boleh memakai Bahasa Indonesia). Di saat itulah Penulis merasa bahwa kecintaan akan Bahasa Ibu Pertiwi lebih mendalam. :D

Pelajaran yang Penulis ambil dari sesi wawancara kali ini adalah:
  • Datang setengah jam sebelumnya agar bisa mempersiapkan diri setelah sampai di tempat tujuan.
  • Mencari sebanyak-banyaknya informasi tentang gaya wawancara yang di tempat tersebut (kalau memang mengetahui ada orang yang pernah melakukan wawancara di tempat yang sama).
  • Bersiap dengan sesi wawancara menggunakan Bahasa Inggris.
  • Tidak boleh terlihat gugup, misalnya berbicara sambil terbata-bata, kebanyakan “ehm..”, atau duduk dengan posisi tidak nyaman.
  • Percaya akan kemampuan diri sendiri, penampilan diri sendiri, dan kelayakan diri sendiri.
  • Mengonfirmasi/membalas setiap pesan, baik berupa teks atau telepon. Hal ini agar terlihat bahwa kalian selalu bisa diakses, kapan pun, dimana pun, dalam keadaan apa pun.
  • Menanyakan dengan jelas kapan hasil pengumuman wawancara akan keluar.
  • Selalu minta konfirmasi akan status hasil lamaran bisa menarik perhatian “khusus”.


Dan seperti kisah Penulis saat terima teks panggilan wawancara di atas, alhasil Penulis tidak diterima hanya karena dinilai memiliki jadwal yang tidak fleksibel. Dan pernyataan ketidaklulusan tes wawancara tersebut Penulis dapatkan secara tidak langsung dari pihak lain yang masih bersangkutan.

Jadi yang kali ini, belum waktunya.

Comments

Popular Posts