Senjata Kata
Kesendirian semakin menenggelamkan hati yang membutuhkan
Sinar pagi tak jua menghalau tebalnya kabut malam
Begitu sendu sendiri di dalam penantian tak berakhir
Beban semakin menundukkan kepala mencium lutut
Bersabar
Harus berapa lama?
Jalanilah
Harus seberapa jauh?
Kemanakah harapan pergi di saat dibutuhkan?
Kekuatan semakin terkikis
Tuk tersenyum, walau hanya senyum kebohongan belaka, pun sulit
Hanya kata-kata yang mampu mengubahnya
Kata-katalah yang semakin membuat pikiran indah itu datang
Dan ucapan membuatnya semakin gagah untuk berperang
Senjata lidah mampu menampar hati yang mulai kuyu
Sekedar "Terima Kasih"
"Terima Kasih"
dan "Terima Kasih"
Berlapang dada untuk tulus mengucapkannya
"Terima kasih untuk perasaan ini"
Comments
Post a Comment